Kasihterbaru.com – Erling Haaland adalah salah satu penyerang terbaik di dunia sepak bola saat ini, mengungkapkan kelelahan yang dirasakannya akibat jadwal padat yang harus dijalani. Dalam sebuah wawancara, Haaland mengungkapkan bahwa dirinya merasa sangat terbebani dengan harus memainkan sekitar 70 pertandingan dalam satu tahun kalender. Pernyataan ini menunjukkan betapa ketatnya jadwal para pemain sepak bola profesional, terutama bagi mereka yang bermain di klub-klub besar dan memiliki komitmen internasional. Pernyataan Erling Haaland tersebut menggambarkan tantangan yang dihadapi para atlet di level tertinggi. Dengan banyaknya pertandingan, baik di level klub maupun tim nasional, Haaland menyatakan bahwa kebugaran fisiknya diuji secara ekstrem. “Setiap kali saya menyelesaikan satu pertandingan, saya sudah harus bersiap untuk pertandingan berikutnya,” kata Haaland.
“Baca Juga : Dominik Szoboszlai, Ambisi Bersama Liverpool Musim Depan “
Selain tantangan fisik, Haaland juga menyinggung tentang tekanan mental yang harus dia hadapi. “Menjaga performa di setiap pertandingan itu sulit,” tambahnya. Haaland merasa bahwa tuntutan untuk selalu tampil maksimal dapat menguras energi, baik secara fisik maupun mental. Hal ini, menurutnya, bisa berdampak negatif pada kinerja pemain jika tidak dikelola dengan baik. Dengan begitu banyaknya pertandingan, pemain seperti Haaland harus mampu menjaga konsistensi performa mereka. Ini bukan hanya soal kemampuan fisik, tetapi juga kesiapan mental untuk menghadapi setiap pertandingan dengan sikap yang tepat. “Ketika Anda harus bermain 70 pertandingan setahun, Anda harus menemukan cara untuk menjaga semangat dan fokus,” ujar Haaland.
Jadwal pertandingan yang padat juga mempengaruhi proses pemulihan pemain. Haaland menyoroti bahwa waktu istirahat yang terbatas membuatnya sulit untuk pulih sepenuhnya dari cedera atau kelelahan. “Kadang-kadang saya merasa belum sepenuhnya pulih, tetapi saya harus tetap bermain,” kata Haaland. Ini menjadi salah satu tantangan utama bagi pemain yang bermain di level tertinggi, di mana pemulihan menjadi bagian penting dari menjaga kebugaran dan performa.
“Simak juga: Luca Marini dan Sosok Mentornya, Valentino Rossi “
Haaland berharap bahwa ke depan, ada kebijakan yang lebih mempertimbangkan kesejahteraan pemain. Ia mengusulkan agar liga-liga sepak bola dan organisasi sepak bola internasional mempertimbangkan untuk mengurangi jumlah pertandingan atau memberikan lebih banyak waktu istirahat bagi pemain. “Kita perlu berpikir jangka panjang. Kesehatan pemain harus menjadi prioritas,” tambahnya. Ia juga menyatakan bahwa pemain membutuhkan dukungan dari klub dan federasi sepak bola untuk memastikan mereka mendapatkan waktu istirahat yang cukup. “Saya percaya, dengan perencanaan yang lebih baik, kita bisa menemukan cara untuk mengurangi beban ini,” kata Haaland, menunjukkan harapannya untuk masa depan sepak bola yang lebih berkelanjutan bagi para pemain.
Pernyataan Haaland ini datang di tengah meningkatnya perhatian terhadap kesejahteraan pemain di seluruh dunia. Banyak pemain lain juga mulai bersuara tentang dampak negatif dari jadwal yang terlalu padat, termasuk peningkatan risiko cedera dan burnout. Di sisi lain, tekanan komersial dan tuntutan dari berbagai kompetisi membuat sulit untuk mengurangi jumlah pertandingan. Namun, Haaland dan rekan-rekannya tetap optimis bahwa dialog yang terus berlanjut tentang keseimbangan antara tuntutan kompetisi dan kesejahteraan pemain akan menghasilkan perubahan positif. “Kami hanya ingin memastikan bahwa kami bisa terus bermain di level tertinggi tanpa harus mengorbankan kesehatan kami,” tutup Haaland. Dengan pernyataan ini, Haaland tidak hanya berbicara untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk banyak pemain lain yang mungkin merasakan hal yang sama. Kesehatan dan kebugaran pemain menjadi isu penting yang perlu perhatian lebih oleh semua pihak terkait dalam dunia sepak bola.