Kasihterbaru.com – Bhayangkara FC Jakarta mengumumkan keputusannya untuk mengakhiri kerja sama dengan Mario Gomez sebagai pelatih tim karena performanya merosot. Manajemen Bhayangkara Presisi Inonesia mengambil keputusan ini di akhir musim Liga 1. Saat ini , Bhayangkara terbenam di dasar klasemen karena hanya mengumpulkan 15 poin, tertinggal 13 poin dari batas zona aman.
COO Bhayangkara mengatakan bahwa mereka telah memperhatikan perkembangan situasi dari Gomez. Setelah dicermati dan diteliti, perkembangan situasinya kurang bagus. Oleh karena itu, mereka terpaksa mengambil keputusan untuk menghentikan kontrak dengan Mario Gomez, pelatih asal Argentina tersebut. Alasan penghentian kontrak adalah karena kontrak mereka dengan Gomez menyatakan bahwa pada pertandingan-pertandingan putaran kedua, Bhayangkara tidak boleh imbang atau kalah beruntun. “Kami dengan dia menyatakan bahwa pada pertandingan-pertandingan putaran kedua, Tidak boleh imbang atau kalah beruntun. Faktanya, terlalu banyak pertandingan yang imbang” katanya. Ketidakpuasan manajamen klub ini terhadap kinerja Gomez akhirnya berujung pemecatan.
” Baca Juga: PREDIKSI WAYNE ROONEY MU REVOLUSI TOTAL KARENA RATCLIFFE DATANG“
Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara, Sumardji, mengatakan bahwa pihak nya juga telah melakukan Interview dengan beberapa kandidat pelatih. Sebagai respon terhadap kepergian Gomez, Bhayangkara FC mulai mencari pengganti yang potensional. Salah satu nama yang muncul dalam radar klub adalah Gomes de Oliviera yang tampak nya menjadi kandidat yang kuat.
Klub mungkin akan mengganggap Gomes de Oliveira sebagai pelatih baru karena ada nya keterbatasan waktu dan keterbatasan proses adaptasi dengan tim. Klub mengalami kendala berupa keterbatasan waktu yang membuat mereka kesulitan membawa pelatih baru dari jauh. Sumardji menambahkan bahwa klub telah melakukan serangkaian wawancara dan pertimbangan, dan keputusan final terkait pelatih baru akan diumumkan pada Jumat.
Saat ini tersisa delapan laga di Liga 1, Bhayangkara FC dihadapkan pada tugas berat untuk mengejar ketertinggalan poin dan keluar posisi dari dasar klasemen. Selain itu, mereka juga bergantung pada hasil tim lain untuk menghindari ancaman degradasi. Proses transisi ke pelatih baru menjadi fokus utama bagi klub. Dengan harapan akan terjadi perubahan yang dapat membawa hasil positif dan memastikan kelangsungan klub sepak bola ini di kompetisi tingkat atas Indonesia.