Kasihterbaru.online – Ingus berdarah atau epistaksis sering kali menjadi sumber kekhawatiran bagi banyak orang. Kondisi ini terjadi ketika darah bercampur dengan lendir hidung dan keluar bersama ingus. Meskipun sering kali tidak berbahaya, epistaksis dapat mengindikasikan masalah kesehatan yang perlu atasi Dalam artikel ini, kita akan membahas tujuh penyebab ingus berdarah dan cara tepat untuk mengatasinya.
“Baca Juga : Sering Merasa Mengantuk Yang Terlalu sering? 10 Penyebabnya “
Salah satu penyebab utama hal adalah udara yang terlalu kering. Udara kering, terutama selama musim dingin atau di ruangan yang menggunakan pemanas, dapat mengeringkan selaput lendir hidung. Ketika selaput ini kering, mereka menjadi lebih rentan terhadap iritasi dan pendarahan. Untuk mengatasi masalah ini, menjaga kelembaban udara di rumah sangat penting. Penggunaan pelembap udara (humidifier) dapat membantu menjaga kelembapan hidung, mencegah kekeringan, dan mengurangi risiko ingus berdarah.
Trauma fisik pada hidung, seperti benturan atau mengorek hidung terlalu keras, bisa menyebabkan ingus berdarah. Ini dapat merusak pembuluh darah kecil di dalam hidung, sehingga menyebabkan pendarahan. Untuk menghindari trauma pada hidung, hindari mengorek hidung dengan jari atau benda tajam. Jika Anda mengalami benturan pada hidung, sebaiknya segera kompres dengan es untuk mengurangi pembengkakan dan menghentikan pendarahan.
Alergi yang menyebabkan peradangan pada saluran hidung juga bisa menjadi penyebab ingus berdarah. Ini sering kali memicu produksi lendir berlebihan dan hidung gatal, yang mendorong seseorang untuk menggaruk atau menggosok hidung secara berlebihan. epistaksis dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan pendarahan. Untuk mengatasi ingus berdarah akibat alergi, mengelola alergi dengan baik sangat penting. Obat antihistamin dan penggunaan semprotan hidung yang direkomendasikan dokter dapat membantu mengurangi gejala alergi dan mencegah ingus berdarah.
Infeksi saluran pernapasan, seperti flu atau sinusitis, dapat menyebabkan peradangan pada saluran hidung. Peradangan ini sering serta dengan produksi lendir yang lebih banyak, yang dapat menyebabkan ingus bercampur darah. Saat mengalami infeksi, pembuluh darah di hidung menjadi lebih rapuh dan rentan terhadap pendarahan. Mengobati infeksi dengan benar, seperti dengan menggunakan obat dekongestan atau antibiotik jika perlu, dapat membantu mengurangi peradangan dan mencegah ingus berdarah. Selain itu, menjaga tubuh tetap terhidrasi juga penting untuk membantu mengencerkan lendir dan mengurangi iritasi pada hidung.
“Simak juga: 418.546 Kasus Malaria, Kemenkes Langsung “Tempo Kas Tuntas” “
Beberapa obat-obatan, terutama yang mengandung bahan pengencer darah seperti aspirin atau antikoagulan, dapat meningkatkan risiko pendarahan, termasuk pendarahan hidung. Penggunaan semprotan hidung yang mengandung steroid juga dapat membuat selaput lendir hidung menjadi lebih tipis dan rentan terhadap pendarahan. Jika Anda mengonsumsi obat-obatan yang meningkatkan risiko pendarahan, konsultasikan dengan dokter Anda untuk mengetahui cara mengurangi risiko ingus berdarah. Dokter mungkin menyarankan untuk mengurangi dosis obat atau beralih ke obat lain yang lebih aman bagi saluran hidung.
Tekanan darah tinggi (hipertensi) juga dapat berkontribusi terhadap ingus berdarah. Hipertensi yang tinggi dapat membuat pembuluh darah di hidung lebih mudah pecah, terutama jika terkombinasikan dengan faktor lain seperti trauma atau udara kering. Untuk mengatasi ingus berdarah yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi, sangat penting untuk mengendalikan tekanan darah Anda dengan baik. Mengonsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan mematuhi pengobatan yang diresepkan dokter adalah langkah-langkah penting untuk menjaga tekanan darah dalam batas normal.
Pada kasus yang lebih jarang, kelainan darah seperti hemofilia atau trombositopenia dapat menyebabkan pendarahan yang sulit dihentikan, termasuk pendarahan hidung yang sering. Kondisi ini biasanya disertai dengan gejala lain, seperti mudah memar atau pendarahan pada bagian tubuh lain. Jika ingus berdarah disebabkan oleh kelainan darah, penanganan medis yang tepat sangat diperlukan. Pengobatan mungkin termasuk pemberian obat untuk membantu pembekuan darah atau terapi lain yang ditentukan oleh dokter spesialis hematologi.
Mengatasi ingus berdarah harus dilakukan dengan tepat untuk mencegah pendarahan berulang dan mengurangi risiko komplikasi. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi ingus berdarah:
Duduk tegak dan condongkan kepala sedikit ke depan. Jangan berbaring atau mendongakkan kepala karena ini dapat menyebabkan darah mengalir ke belakang tenggorokan.
Jepit bagian lembut hidung. Gunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk menjepit hidung selama 5-10 menit. Bernafaslah melalui mulut saat melakukannya.
Hindari mengorek hidung. Setelah pendarahan berhenti, hindari mengorek hidung atau meniup hidung dengan keras, karena hal ini bisa memicu pendarahan ulang.
Kompres dingin. Tempatkan kompres dingin atau es yang dibungkus dengan kain di pangkal hidung untuk membantu mempersempit pembuluh darah dan menghentikan pendarahan.
Konsultasi dengan dokter. Jika epistaksis terjadi secara sering atau berlangsung lebih dari 20 menit, segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan medis.
Ingus berdarah bisa tersebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari udara kering hingga kondisi medis yang lebih serius seperti kelainan darah. Mengetahui penyebabnya dan mengambil langkah pencegahan serta pengobatan yang tepat dapat membantu mencegah terjadinya ini berulang. Jika Anda sering mengalami ingus berdarah atau memiliki kondisi medis yang berisiko, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Dengan pengelolaan yang tepat, risiko pendarahan hidung dapat terminimalkan, dan kesehatan hidung Anda bisa tetap terjaga.