Kasihterbaru.com – Berita tentang kasus video seks yang melibatkan pesepakbola terkenal Korea Selatan, Hwang Ui-jo, terus mengguncang publik. Namun, perkembangan terbaru dalam kasus tersebut mengungkapkan bahwa bukan sang pesepakbola yang harus menghadapi konsekuensi hukum, melainkan iparnya yang akhirnya di vonis penjara selama tiga tahun. Ipar Hwang Ui-jo, yang tidak diungkapkan identitasnya, di nyatakan bersalah atas tuduhan membagikan video pribadi sang pesepakbola dengan maksud pemerasan.
Vonis penjara tersebut, meskipun lebih ringan satu tahun dari tuntutan, tetap menjadi peristiwa signifikan dalam perjalanan kasus ini. Pengadilan Distrik Pusat Seoul menyatakan bahwa penyebaran konten video tersebut, yang telah tersebar di dalam maupun di luar Korea Selatan, merupakan tindakan yang sangat serius. Ini menunjukkan dampak yang luas dari tindakan yang di lakukan oleh iparnya.
Kasus ini bermula dari kemunculan foto dan video intim Hwang Ui-jo yang menghebohkan publik pada tahun sebelumnya. Sang ipar, yang di duga menyebarkan materi tersebut di media sosial, di anggap bertanggung jawab atas peredaran konten tersebut. Ia juga di tuduh melakukan pemerasan terhadap Hwang Ui-jo dengan ancaman melalui pesan-pesan yang mengindikasikan kebocoran video.
Meskipun sang ipar awalnya membantah tuduhan tersebut, pada akhirnya ia mengakui perbuatannya dalam sidang melalui sebuah surat permintaan maaf. Ia mengklaim bahwa tujuannya hanya untuk memberikan pelajaran kepada Hwang Ui-jo, dengan mengedit video agar identitas perempuan dalam video tersebut tidak terungkap. Namun, dampak dari tindakannya tersebut sangat besar, mengganggu tidak hanya karier Hwang Ui-jo, tetapi juga kehidupan pribadi perempuan yang terlibat.
Selain itu, dalam perkembangan kasus ini, Kepolisian Seoul juga menuduh Hwang Ui-jo melakukan pembuatan video seks secara ilegal. Meskipun pesepakbola tersebut mengakui adanya video tersebut, ia menegaskan bahwa itu di lakukan dengan seizin rekan mainnya. Konsekuensi dari kasus ini juga turut memengaruhi kariernya. Kini masih dilarang membela tim nasional Korea dan belum mencatatkan penampilan untuk klub asal Inggrisnya, Nottingham Forest. Saat ini, ia di pinjamkan ke klub Turki, Alanyaspor.
Kasus ini tidak hanya menjadi sorotan media, tetapi juga mencerminkan kompleksitas dari dampak yang di hasilkan oleh tindakan yang tidak bertanggung jawab di era digital saat ini.