kasihterbaru.online – Peneliti menemukan bahwa orang dengan tubuh pendek memiliki peluang lebih besar untuk hidup lebih lama dibandingkan individu bertubuh tinggi. Beberapa faktor biologis mendukung fakta ini, terutama genetik, metabolisme, dan kinerja organ tubuh.
Gen FOXO3 berperan penting dalam memperlambat penuaan sel dan melindungi tubuh dari kerusakan. Individu bertubuh pendek sering memiliki gen ini dalam jumlah lebih banyak. Gen FOXO3 membantu meningkatkan ketahanan tubuh terhadap berbagai penyakit, seperti kanker, diabetes, dan gangguan jantung.
Selain genetik, metabolisme tubuh juga memengaruhi umur panjang. Tubuh pendek menggunakan lebih sedikit energi untuk menjalankan fungsi organ dan aktivitas sehari-hari. Efisiensi ini mengurangi produksi radikal bebas, yang sering memicu kerusakan sel dan mempercepat penuaan.
“Baca Juga : Inspirasi Gaya Valerie Thomas & Putra Zulhas di Resepsi”
Organ tubuh pada orang pendek juga bekerja lebih efisien karena ukurannya lebih kecil. Jantung, hati, dan organ vital lainnya tidak perlu bekerja terlalu keras untuk memompa darah atau menjalankan fungsi penting. Kondisi ini menurunkan risiko kelelahan organ, yang sering menyebabkan penyakit kronis di usia lanjut.
Faktor gaya hidup tetap memegang peran penting dalam mendukung umur panjang. Orang dengan tubuh pendek bisa menjaga kesehatannya dengan makan makanan bergizi, rutin berolahraga, dan menghindari stres berlebihan.
Studi ini menunjukkan bahwa kombinasi genetik, metabolisme efisien, dan kinerja organ yang lebih optimal membuat individu bertubuh pendek memiliki harapan hidup lebih panjang. Dengan gaya hidup sehat, mereka dapat memaksimalkan keunggulan biologis tersebut untuk hidup lebih lama dan berkualitas.
“Baca Juga : Zulhas Rencanakan Irigasi 3 Juta Ha Sawah, Anggaran Rp 15 T”