Nadiem Anwar
kasihterbaru.online – Kekayaan Nadiem Anwar Makarim, mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Jumlah ini menurun dari Rp906 miliar pada 2023 dan jauh dari Rp4,87 triliun yang tercatat pada 2022.
Penurunan ini mencerminkan tren yang terjadi selama dua tahun terakhir. Meski kekayaannya tetap tergolong besar, angka tersebut menunjukkan penurunan signifikan sejak masa awal jabatannya sebagai menteri.
“Baca Juga: Toyota bZ Terbaru Rilis di AS, Tawarkan Performa Lebih Gahar”
Dalam laporan LHKPN terbaru, Nadiem memiliki tujuh bidang tanah dan bangunan senilai Rp57,7 miliar. Aset properti tersebut tersebar di Rote, Gianyar, dan Jakarta Selatan.
Ia juga melaporkan kepemilikan dua kendaraan yaitu Toyota Alphard dan Innova Zenix, dengan total nilai Rp2,2 miliar.
Harta bergerak lainnya tercatat sebesar Rp752 juta. Selain itu, Nadiem memiliki surat berharga senilai Rp926 miliar, kas dan setara kas Rp77 miliar, serta harta lainnya Rp2,9 miliar. Total nilai aset mencapai Rp1,06 triliun.
Namun, Nadiem juga memiliki utang sebesar Rp466,2 miliar.
Sebagai pendiri Gojek, Nadiem menggantungkan sebagian besar kekayaannya pada kepemilikan saham dan instrumen investasi lainnya.
Namun, portofolio investasinya tampaknya mengalami koreksi besar selama dua tahun terakhir. Nilai surat berharga tersebut turun signifikan, menyumbang penurunan terbesar pada total kekayaannya.
Selain investasi, aset Nadiem lainnya meliputi tanah dan bangunan, alat transportasi, kas, serta harta bergerak lainnya. Meski aset fisik tetap bernilai tinggi, jumlahnya tidak mampu mengimbangi anjloknya nilai surat berharga.
Penurunan kekayaan Nadiem terjadi di tengah meningkatnya perhatian publik terhadap dugaan korupsi pengadaan Chromebook di Kemendikbudristek. Kasus ini terkait pengadaan perangkat teknologi pada periode 2019–2022.
Transparansi melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tetap penting untuk menjaga kepercayaan publik. Masyarakat akan terus memantau laporan kekayaan Nadiem, terutama di tengah tuntutan akuntabilitas terhadap para pejabat negara.
Penurunan kekayaan ini menjadi sorotan, tidak hanya karena angkanya besar, tetapi juga karena terjadi di tengah isu penting seputar tata kelola pemerintahan.
“Baca Juga: Infinix NOTE 50S 5G dan 50X 5G Resmi Rilis”