Warren Buffett
kasihterbaru.online – Warren Buffett menekankan bahwa menjadi kaya tidak cukup hanya dengan kerja keras. Ia menyarankan generasi Z untuk mengenali kelebihan diri dan tidak takut melakukan kesalahan. Dalam wawancara dengan CBS News pada 4 Juni 2025, Buffett berkata, “Ketahui apa kelebihan Anda, lalu pilih orang yang tepat, dan jangan takut membuat kesalahan.”
Buffett memulai kariernya dengan menjual botol Coca-Cola dari rumah ke rumah. Pengalaman itu menjadi awal dari perjalanan panjangnya menuju kekayaan. Ia dikenal sebagai penggemar berat Coca-Cola, bahkan pernah meminum lebih dari lima kaleng per hari. Namun, lebih dari sekadar kebiasaan, pengalaman ini membentuk pola pikir bisnisnya sejak muda.
“Baca Juga: Penjualan Hardware Gaming Turun Drastis di AS”
Warren Buffett menyadari bahwa Gen Z memulai karier di masa sulit. Pandemi dan ketidakpastian ekonomi membuat banyak dari mereka gagal memenuhi ekspektasi di dunia kerja. Meski demikian, Buffett percaya tantangan ini justru bisa membentuk mental tangguh dan membuka jalan menuju kesuksesan.
Ia mendorong Gen Z untuk tidak menyerah ketika menghadapi kegagalan. Menurutnya, orang yang menghadapi rintangan secara langsung akan tumbuh lebih kuat dan memiliki peluang lebih besar untuk sukses. Pada tahun 2025, kekayaan Buffett tercatat mencapai USD156,9 miliar—bukti bahwa keberhasilan bisa diraih jika terus belajar dan mencoba.
Sepanjang kariernya, ia menjadikan integritas, kecerdasan, dan energi sebagai tiga syarat utama dalam memilih rekan kerja. Menurutnya, tanpa ketiganya, kemitraan bisnis bisa menjadi beban dan berisiko besar.
Dalam wawancara dengan Fortune pada 2014, Buffett memberi peringatan keras: “Menikahi seseorang untuk mengubah mereka adalah hal yang gila, dan mempekerjakan seseorang untuk mengubah mereka sama gilanya.” Ia percaya bahwa mengubah karakter seseorang di usia dewasa hampir mustahil. Karena itu, memilih sejak awal adalah kunci.
Kemitraannya dengan Charlie Munger membuktikan prinsip ini. Munger, yang menjabat sebagai Wakil Ketua Berkshire Hathaway sejak 1978 hingga wafat pada 2023, adalah sosok yang sangat selaras dengan Buffett. Ia menyebut Munger sebagai setengah kakak, setengah ayah—menandakan kedekatan dan rasa hormat yang mendalam.
Buffett juga mengingatkan bahwa memilih mitra yang salah bisa membawa kerugian besar. Contoh nyata adalah kasus Sam Bankman-Fried, pendiri bursa kripto FTX. Banyak orang percaya pada visinya, tetapi runtuhnya FTX justru meninggalkan kerugian miliaran dolar dan merusak kepercayaan publik.
Pelajaran dari kasus ini adalah bahwa kegagalan menilai karakter mitra bisnis sejak awal bisa berdampak fatal. Buffett sendiri belajar bahwa kolaborasi sukses lahir dari nilai yang sama dan kepercayaan penuh sejak awal.
“Baca Juga: Star Citizen Ditinggal Pakar Utama Pengembang Server”