kasihterbaru.online – Harga Cabai Naik Dalam beberapa hari terakhir, harga cabai di Palembang melonjak drastis. Kenaikan ini, pada kenyataannya, disebabkan oleh terbatasnya stok di pasaran. Sementara itu, permintaan dari konsumen justru terus meningkat, terutama menjelang bulan puasa.
Sebagai contoh, harga cabai merah besar di Pasar KM 5 sebelumnya hanya Rp50.000 per kilogram. Kini, harganya telah mencapai Rp90.000. Bahkan, harga cabai rawit merah menyentuh angka Rp100.000 per kilogram. Oleh karena itu, para pedagang pun mengeluh kesulitan mendapatkan pasokan yang cukup.
Yanti (42), salah satu pedagang, mengungkapkan bahwa ia hanya menerima separuh dari stok biasanya. “Kalau biasanya saya mendapat sepuluh kilogram, sekarang hanya lima,” jelasnya. Akibatnya, ia terpaksa menaikkan harga agar tetap mendapat keuntungan.
Di sisi lain, konsumen pun turut terdampak. Banyak ibu rumah tangga mengeluh karena harga cabai sudah tidak terjangkau. Akibatnya, sebagian dari mereka memilih mengurangi penggunaan cabai dalam masakan sehari-hari.
Lebih lanjut, Dinas Perdagangan Kota Palembang menjelaskan penyebab menurunnya pasokan. Beberapa wilayah sentra produksi, seperti OKU Timur dan Lahat, mengalami gagal panen. Hal ini disebabkan oleh cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi, yang merusak tanaman sebelum dipanen.
Selain itu, peningkatan konsumsi menjelang Ramadan turut memicu lonjakan permintaan. Warga cenderung membeli cabai dalam jumlah lebih besar sebagai stok. Maka dari itu, harga semakin terdorong naik karena ketersediaan barang sangat terbatas.
“Baca Juga : Prakiraan Cuaca Babel: Hujan Lebat 15 April 2025”
Permintaan Tinggi Jelang Ramadan Perparah Kenaikan Harga
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah daerah pun mengambil langkah cepat. Dinas Ketahanan Pangan bekerja sama dengan Bulog menggelar operasi pasar murah. Dengan demikian, masyarakat dapat membeli cabai dengan harga yang lebih terjangkau di beberapa titik kota.
Namun demikian, menurut para pedagang, solusi ini hanya bersifat sementara. Mereka berharap pemerintah dapat membina petani lokal secara berkelanjutan. Di samping itu, distribusi dari daerah produsen ke pasar juga perlu ditingkatkan.
Secara keseluruhan, situasi ini menjadi contoh nyata ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan barang.
Dengan langkah yang tepat dan cepat, krisis harga seperti ini seharusnya bisa diminimalkan. Harapannya, stabilitas harga cabai dan bahan pokok lainnya dapat segera tercapai.
“Baca Juga : Peringatan Hujan & Petir di Babel, Senin 7 April”